Dalam sebuah hadits yang terdapat dalam ash-Shahihain dari
Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah Saw bersabda, "Ada tujuh golongan orang
yang akan mendapat naungan Allah pada hari tiada naungan selain naunganNya. Di
antaranya, seoarang pemuda yang tumbuh dalam melakukan ketaatan kepada Allah."
(HR. Bukhari)
Dr. Khalid al-jubair salah seorang dokter bedah rumah sakit
angkatan bersenjata Arab Saudi mengisahkan pengalaman beliau ketika bekerja dirumah
sakit tersebut,"Suatu hari pihak rumah sakit menghubungiku dan memberitahukan
bahwa ada seorang pasien dalam keadaan kritis sedang dirawat.Ketika aku
sampai,ternyata pasien tersebut adalah seorang pemuda yang sudah meninggal
-semoga Allah merahmatinya -.Lantas
bagaimana detail kisah wafatnya.Setiap hari puluhan bahkan ribuan orang
meninggal.Namun bagaimana keadaan mereka ketika wafat?Dan bagaimana pula dengan
akhir hidupnya?
Pemuda ini terkena
peluru nyasar,dengan segera kedua orang tuanya -semoga Allah membalas kebaikan
mareka- melarikannya ke rumah sakit militer di Riyadh Saudi Arabia.Di tengah
perjalanan,pemuda itu menoleh kepada ibu bapaknya sempat berbicara.Tetapi apa
yang ia katakan?Apakan ia menjerit dan mengerang sakit?Atau menyuruh agar
segera sampai ke rumah sakit?Ataukah ia marah dan jengkel?Atau apa?
Orang tuanya mengisahkan bahwa anaknya tersebut mengatakan
kepada mereka ,"Jangan Khawatir!Saya akan meninggal...tenanglah...sesungguhnya
aku mencium bau surga.! " Tidak hanya sampai disini saja,bahkan ia mengulang-ulang
kalimat tersebut di hadapan para dokter yang sedang merawatnya.Meskipan mereka
berusaha berulang-ulang untuk saudaraku,aku akan mati, jangan kalian
menyusahkan diri sendiri...karena sekarang aku mencium bau surga."Kemudian
ia meminta kedua orang tuanya agar mendekat lalu mencium keduanya dan meminta
maaf atas segala kesalahannya.Kemudian ia mengucapkan salam kepada
saudara-saudaranya dan mengucapkan dua kalimat syahadat,'Asyhadu alla ilaha
illallah wa asyhadu anna Muhammadar rasulullah.' Ruhnya melayang kepada Sang Pencipta.
Allahu Akbar...apa yang harus kukatakan dan apa yang harus
aku komentari...semua kalimat itu tidak mampu terucap ...dan pena telah kering
di tangan... aku tidak kuasa kecuali hanya mengulang dan mengingat Firman Allah
,'Allah meneguhkan(iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu
dalam kehidupan di dunia dan di akhirat.'(ibrahim:27).
Tidak ada yang perlu dikomentari lagi." Ia melanjutkan
kisahnya,"Mereka membawanya untuk dimandikan.Maka ia dimandikan oleh
saudara Dhiya' (yang bertugas memandikan jenazah di rumah sakit tersebut )
ketika dimandikan petugas itu melihat beberapa keanehan yang terakhir.Sebagaimana
yang telah ia ceritakan sesudah shalat Maghrib pada hari yang sama.
Pertama, Rasulullah saw bersabda, "Barangsiapa
yang pada akhir kalimatnya mengucapkan'[laa ilaha illallah]' maka ia dimasukan
ke dalam syurga." (HR. Hakim)
Kedua, Ia melihat dahinya berkeringat. Dalam sebuah
hadist shahih Rasulullah saw bersabda, "Sesungguhnya seorang mukmin
meninggal dengan dahi berkeringat." Ini merupakan tanda-tanda Husnul Khatimah.
(HR. Ahmad, an-nasa'i, at-tirmidzi, ibnu majah, Ibnu hibban, al-hakim, dan
ath-thayalusi dari Abdullah bin Mas'ud)
Ketiga, ia katakan tangan jenazahnya lunang demikian
juga pada persendiannya seakan-akan dia belum mati. Masih menpunyai panas badan
yang belum pernah ia jumpai sebelumnya semenjak ia bertugas memandikan mayat.
Padahal tubuh orang yang sudah meninggal itu dingin, keing dan kaku.
Keempat, Telapak tangan kanannya seperti seorang yang
membaca tasyahud yang mengacungkan jari telunjuknya mengisyaratkan ketauhidan
dan persaksiannya, sementara jari-jari yang lain ia genggam.
Saudara-saudara fillah tercinta... kisah belum selesai,
saudara Dhiya' bertanya kepada orang tuanya, apa yang ia lakukan semasa
hidupnya? Tahukah anda apa jawabannya? Apakah anda kira ia menghabiskan malamnya
dengan berjalan-jalan di jalan raya? Atau duduk di depan televisi untuk
menyaksikan hal-hal yang terlaranf? Atau ia tidur pulas hingga terluput
mengerjakan shalat? Atau sedang meneguk khamar, narkoba atau rokok? Menurut ana
apa yang telah ia kerjakan? Mengapa ia mendapat Husnul Khatimahvyang akun yakin
bahwa saudara pembaca pun mengidam-idamkannya, meninggal dengan mencium bau
surga.
Ayahnya berkata, ia selalu bangun dan melaksanakan shalat
malam sesanggupnya. Ia juga membangunkan keluarga dan seisi rumah agar dapat
melaksanakan sholat Shubuh berjamaah. Ia gemar menghafal al-Qur'an dan termasuk
salah satu seorang siswa yang berprestasi di sekolahnya.
Semoga artikel ini menjadi amal kebaikan untuk saya dan
sahabat sekalian. Dan semoga memberikan banyak manfaat untuk umat. Amiin.
Jazaakallah khairan atas perhatiannya.
Assalamu'allaikum warahmatullahi wabarakatuh.
No comments:
Post a Comment