Tuesday, 22 November 2016

Pacaran Halalkah...?


Siapa sih diantara kita yang belum pernah mendengar istilah pacaran, istilah pacaran yang sangat populer dikalangan remaja maupun dewasa dari desa sampai kota. Setiap orang punya alasan tersendiri untuk pacaran dan yang paling umum adalah untuk mengenal satu sama lain sebelum menjalin hubungan yang lebih serius atau pernikahan, ada juga yang bilang "buat motivasi belajar" , "teman" ku semua punya pacar", paling parahnua lagi, hari gini gak punya pacar kembali aja Lo ke jaman kerajaan dulu. Hmm, sedemikian pesatnya budaya pacaran saat ini sehingga sangat aneh bin ajaib kalau ada anak smp, sma atau mahasiswa yang menolak pacaran, seolah tidak gaul dan tidak mengukuti perkembangan zaman, meminjam istilah mereka "bila dahulu sulit untuk mencari pacar maka sekaranf justru sangat sulit untuk tidak mempunyai pacar". Sehingga ada yang bilang dati pada gonta-ganti istri lebih baik gonta-ganti pacar. Na'uzubillah.

Islam tidak pernah melarang kita mencintai seseorang bahkan banyak sekali hadist Nabi yang menyertakan kesempurnaan iman dengan cinta, perhatikan saja hadits ini. "Tidaklah salah seorang diantara kamu sempurna imannya sempai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri" (HR. Bukhari no 13, Muslim no 45)

Lihat betapa agung nya posisi cinta dalam keimanan seorang muslim namun yang menjadi masalah adalah ketika salah dalam meletakkan cinta atau mencintai sebelum waktunya, nah ini yang dilarang oleh islam, seperti ikatan yang disebut pacaran, TTM alias ta'aruf tapi mesra dan kawan2nya. Itu semua tidak dikenal dalam islam kecuali setelah menikah, kalau sudah menikah silahkan saja, mau pegangan tangan "Monggo", mau kejar-kejaran "tafaddhal", mau kucing2an "please dech", tapi ingat setelah menikah dan bukan sebelum menikah, haru ini belum apa2 sudah panggil mama papa atau abi ummi. Status pacaran yang disandang oleh pemuda pun di anggap sebagai suatu kebanggaan dan memiliki nilai tersendiri, mereka bangga bila jalan berdua atau berboncengan dengan pacarnya ketika berbelanja, makan malam, atau mengunjungi tempat wisata. Pacarnya seolah telah menjadi pasangan sahnya yang diikat dengan tali pernikahan padahal bila ditanya kesiapan mereka untuk menikah banyak diantara mereka yang memilih lari dengan langkah seribu atau putus dan cari pacar lagi.
Sahabat fillah, sungguh islam telah meletakkan cinta itu ditempat yang pas sehingga manusia tidak huna karenanya, dan ketika kita paksakan mengambilnya bukan pada waktunya maka ia hanya akan membuat kita menderita, tak terhitung lagi berapa banyak yang bertahun pacaran tapi nikahnya hanya beberapa bulan saja, memadu kasih dilautan asmara berulang kali ternyata bulan itu jodohnya, paling parahnya setelah semua harta serta kehormatan dikorbankan demi kekasih pujaan dengan dalih cinta dan kasih sayang.

Sahabat fillah, mencintai itu sih boleh saja tapi ingat, allah lah yang lebih berhak untuk kita cintai sebelum mencintai makhluknya, tentunya dengan konsekuensi menaati perintahnya dan menjauhi laranganya, biar cinta kita tidak salaharah dan tujuan. Allah melarang kita untuk mwndekati zina, Allah berfirman : "Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk". (Qs : Al-isra' : 32).

Iman As sa'di dalam menafsirkan ayat ini mengatakan "Larangan mendekati perzinahan itu lebih mengena dibandingkan sekedar melakukannya, kerena larangan mendekatinya itu mencakup semua foreplay dan faktor penyulut lainnya. Sesungguhnya barang siapa yang mengitari sekitar daerah larangan, niscaya ia hampir-hampir terjerumus kedalamnya, terutama dalam perkara ini, yang pada kebanyakan jiwa manusia terdapat dorongan nafsu yang sangat kuat kearahnya".

Nabi kita juga menutup celah kearah tersebut, beliau mengatakan:

"Janganlah seorang laki-laki berdua-duaan dengan perempun yang bukan mahramnya kerena yang ketiganya adalah syaitan" (HR. Ahmad).

Sahabat fillah dua dalil diatas kiranya sudah cukup bagi kita untuk mengetahui hukum pacaran dalam islam, begitu lah islam dalam menjaga kehormatan kita sehingga semua celah yang mengarah kearah dosa perzinahan tersebut ditutup agar kita tidak terperosok kedalamnya, nah salah satu celahnya tersebut adalah apa yang hari ini kita sebut pacaran dan teman-temannya karena itu semua adalah jalan tol menuju kearah perzinahan tersebut.

Harus kita ingat bahwa budaya pacaran meskipun telah tua umurnya di indonesia, itu bukanlah dari islam melainkan diekspor oleh orang non muslim dari luar sana. Kemudian oleh umat islam di ambil saja tanpa menimbangnya. Sahabat bukan hanya pacaran saya yang mereka boleh kan, melainkan sex bebas pun disemarakkan dan jadi icon peradaban paling parahnya lagi yang sekarang lagi marak diperjuangkan oleh mereka yaitu LGBT. Sungguh kita adalah muslim dan pedoman kita adalah Al-Quran dan Hadits Nabi yang mulia, kerana kita yakin kita akan mati dan akan dimintai pertanggung jawaban terharap semua hal yang kita kerjakan selama hidup didunia ini.

Semoga artikel ini dapat menjadikan amal kebaikan buat saya dan sahabat fillah sekalian, dan semoga banyak memberikan manfaat untuk umat. Amiin.

Jazzakallah kairan atas perhatiannya.

Assalamu'allaikum warahmatullahi wabarakaatuh.

No comments:

Post a Comment