Siapa sih diantara kita yang belum pernah mendengar istilah
pacaran, istilah pacaran yang sangat populer dikalangan remaja maupun dewasa
dari desa sampai kota. Setiap orang punya alasan tersendiri untuk pacaran dan
yang paling umum adalah untuk mengenal satu sama lain sebelum menjalin hubungan
yang lebih serius atau pernikahan, ada juga yang bilang "buat motivasi
belajar" , "teman" ku semua punya pacar", paling parahnua
lagi, hari gini gak punya pacar kembali aja Lo ke jaman kerajaan dulu. Hmm,
sedemikian pesatnya budaya pacaran saat ini sehingga sangat aneh bin ajaib
kalau ada anak smp, sma atau mahasiswa yang menolak pacaran, seolah tidak gaul dan
tidak mengukuti perkembangan zaman, meminjam istilah mereka "bila dahulu
sulit untuk mencari pacar maka sekaranf justru sangat sulit untuk tidak mempunyai
pacar". Sehingga ada yang bilang dati pada gonta-ganti istri lebih baik
gonta-ganti pacar. Na'uzubillah.
Islam tidak pernah melarang kita mencintai seseorang bahkan
banyak sekali hadist Nabi yang menyertakan kesempurnaan iman dengan cinta,
perhatikan saja hadits ini. "Tidaklah salah seorang diantara kamu sempurna
imannya sempai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya
sendiri" (HR. Bukhari no 13, Muslim no 45)
Lihat betapa agung nya posisi cinta dalam keimanan seorang
muslim namun yang menjadi masalah adalah ketika salah dalam meletakkan cinta atau
mencintai sebelum waktunya, nah ini yang dilarang oleh islam, seperti ikatan
yang disebut pacaran, TTM alias ta'aruf tapi mesra dan kawan2nya. Itu semua
tidak dikenal dalam islam kecuali setelah menikah, kalau sudah menikah silahkan
saja, mau pegangan tangan "Monggo", mau kejar-kejaran
"tafaddhal", mau kucing2an "please dech", tapi ingat
setelah menikah dan bukan sebelum menikah, haru ini belum apa2 sudah panggil mama
papa atau abi ummi. Status pacaran yang disandang oleh pemuda pun di anggap
sebagai suatu kebanggaan dan memiliki nilai tersendiri, mereka bangga bila
jalan berdua atau berboncengan dengan pacarnya ketika berbelanja, makan malam,
atau mengunjungi tempat wisata. Pacarnya seolah telah menjadi pasangan sahnya
yang diikat dengan tali pernikahan padahal bila ditanya kesiapan mereka untuk
menikah banyak diantara mereka yang memilih lari dengan langkah seribu atau
putus dan cari pacar lagi.
Sahabat fillah, sungguh islam telah meletakkan cinta itu ditempat
yang pas sehingga manusia tidak huna karenanya, dan ketika kita paksakan mengambilnya
bukan pada waktunya maka ia hanya akan membuat kita menderita, tak terhitung
lagi berapa banyak yang bertahun pacaran tapi nikahnya hanya beberapa bulan
saja, memadu kasih dilautan asmara berulang kali ternyata bulan itu jodohnya,
paling parahnya setelah semua harta serta kehormatan dikorbankan demi kekasih
pujaan dengan dalih cinta dan kasih sayang.
Sahabat fillah, mencintai itu sih boleh saja tapi ingat,
allah lah yang lebih berhak untuk kita cintai sebelum mencintai makhluknya,
tentunya dengan konsekuensi menaati perintahnya dan menjauhi laranganya, biar
cinta kita tidak salaharah dan tujuan. Allah melarang kita untuk mwndekati
zina, Allah berfirman : "Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina
itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk". (Qs :
Al-isra' : 32).
Iman As sa'di dalam menafsirkan ayat ini mengatakan "Larangan
mendekati perzinahan itu lebih mengena dibandingkan sekedar melakukannya, kerena
larangan mendekatinya itu mencakup semua foreplay dan faktor penyulut lainnya.
Sesungguhnya barang siapa yang mengitari sekitar daerah larangan, niscaya ia
hampir-hampir terjerumus kedalamnya, terutama dalam perkara ini, yang pada kebanyakan
jiwa manusia terdapat dorongan nafsu yang sangat kuat kearahnya".
Nabi kita juga menutup celah kearah tersebut, beliau mengatakan:
"Janganlah seorang laki-laki berdua-duaan dengan perempun
yang bukan mahramnya kerena yang ketiganya adalah syaitan" (HR. Ahmad).
Sahabat fillah dua dalil diatas kiranya sudah cukup bagi
kita untuk mengetahui hukum pacaran dalam islam, begitu lah islam dalam menjaga
kehormatan kita sehingga semua celah yang mengarah kearah dosa perzinahan
tersebut ditutup agar kita tidak terperosok kedalamnya, nah salah satu celahnya
tersebut adalah apa yang hari ini kita sebut pacaran dan teman-temannya karena
itu semua adalah jalan tol menuju kearah perzinahan tersebut.
Harus kita ingat bahwa budaya pacaran meskipun telah tua
umurnya di indonesia, itu bukanlah dari islam melainkan diekspor oleh orang non
muslim dari luar sana. Kemudian oleh umat islam di ambil saja tanpa menimbangnya.
Sahabat bukan hanya pacaran saya yang mereka boleh kan, melainkan sex bebas pun
disemarakkan dan jadi icon peradaban paling parahnya lagi yang sekarang lagi
marak diperjuangkan oleh mereka yaitu LGBT. Sungguh kita adalah muslim dan
pedoman kita adalah Al-Quran dan Hadits Nabi yang mulia, kerana kita yakin kita
akan mati dan akan dimintai pertanggung jawaban terharap semua hal yang kita
kerjakan selama hidup didunia ini.
Semoga artikel ini dapat menjadikan amal kebaikan buat saya
dan sahabat fillah sekalian, dan semoga banyak memberikan manfaat untuk umat. Amiin.
Jazzakallah
kairan atas perhatiannya.
Assalamu'allaikum
warahmatullahi wabarakaatuh.
No comments:
Post a Comment